Identifikasi Kerusakan Tanaman Mangrove di Pulau Baii Kota Bengkulu
Abstract
Mangrove memiliki peranan yang sangat penting sebagai pelindung wilayah pesisir dari angin kencang, gelombang dan abrasi air laut. Keberadaan mangrove di wilayah Pulau Baii. Saat ini semakin berkurang karena dialih fungsikan menjadi areal perumahan dan pertambakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan pada tanaman mangrove di Pulau Baii Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pengamatan secara visual. Pengamatan yang dilakukan meliputi kondisi morfologi batang, dan daun. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan studi literatur. Hasil penelitian menemukan 2 spesies mangrove di lokasi yaitu bakau kurap (Rhizophora mucronata) dan api-api (Avicennia marina). Kerusakan tanaman mangrove ditemukan pada bagian daun dan bagian batang. Kerusakan tersebut disebabkan oleh kekurangan unsur hara, serangan jamur (Fungi), laba-laba (Arachnida), serangga ulat kantung (Pagodiella hekmeyeri), serangga kutu daun putih (Hemiptera), dan lumut kerak (Lichen). Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperlukan penanganan serius terhadap kerusakan tanaman mangrove untuk menjaga kelestarian plasma nutfah mangrove di Pulau Baii, Kota Bengkulu
Downloads
References
Rusila Noor, Y., M. Khazali, dan I N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP,Bogor.
HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1476-1477. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.
Anonimus, 2011, Laporan Survei Lapangan Produksi dan Pembentukan Harga Komoditas Cabai di Kabupaten Magelang dan Wonosobo, http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/8AC2383D-37CE, diakses pada tanggal 02-01-2012.
Sofian, A.,N. Harahap, dan Marsoedi. 2012. Kondis dan Manfaat Langsung Ekosistem.
Sitinjak, F. N. 2017. Struktur Komunitas Hutan Mangrove Desa Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Pekan Baru.
Shannon, Claude and Weaver. 1949. The Mathematical Theory of communication.
Rahman, D. Yanuarita, N. Nurdin. 2014. Struktur Komunitas Mangrove di Kabupaten Muna. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. 24(2): 29-36.
Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh T. Samingan. Gajah Mada University press. Yogyakarta.
Nybakken, J.W.1988. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.
Noor, R., M. Khazali,I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PHKA,WI – PI. Bogor.
Mulyadi, E., O.Hendrianto,N.Fitriani,2010. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.Surabaya.
Yunita. (2014). Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Lahat Sumatera Selatan (Studi Kasus Objek Wisata TWA Bukit Serelo Kecamatan Merapi Selatan.
Silalahi, Samuel. (2013). “Strategi Pengelolaan Obyek Wisata Nusantara di Desa Penibung Kabupaten Pontianak”. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 2.
Pranatha. (2015). Perencanaan Lanskap Wisata Berbasis Edukasi Mangrove di Restoran Akame Benoa”. Jurnal Arsitektur Lanskap, 1.
Nugraha, B. W. (2015). Perencanaan Lanskap Ekowisata Hutan Mangrove di Pantai Sri Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pasawaran. Jurnal Sylvia Lestari,3.
Lisna. (2017). Potensi Vegetasi Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Pantai Desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Perigi Moutong. Jurnal Warta Rimba. 5.
Saputra, S et al., 2016. “Sebaran Mangrove Sebelum Tsunami dan Sesudah Tsunami di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh”. JESBIO. 5(1).
Onrizal. 2013. “Pelajaran dari Rehabilitasi Mangrove Pasca Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh”. Wahana Berita Mangrove Indonesia.
Okta Pamungkas, R et al., 2019. “Identifikasi Kesehatan Tanaman Bakau Laki (Rhizophora mucronata Lamk) di Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan”. Jurnal Sylva Scienteae. 2(6).
Maryam,S et al., 2018. “Organisme Perusak Bibit Mangrove (Rhizophora stylosa) di Areal Persemaian Mempawah Mangrove Park”. Jurnal Hutan Lestari.6(4).
Farikhah Haneda, N dan Mohamad Suheri. 2018. “Hama Mangrove di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat”. Jurnal Silvikultur Tropika. 9(1).
Authors who publish with ISEJ: Indonesian Science Education Journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the ISEJ: Indonesian Science Education Journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or edit it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.